Pada tahun 2003, bersamaan dengan pelaksanaan program modifikasi "metamorphosis" lokomotif BB 203 menjadi lokomotif CC 201, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggandeng lagi pabrik lokomotif General Electric (GE), Amerika Serikat, menggulirkan program untuk modifikasi lokomotif CC 201 dari sistem DC-DC menjadi AC-DC.
Menurut Bagus Widyanto, Majalah KA edisi 10 Mei 2007, ada beberapa alasan program ini dilakukan. Diantaranya pada waktu itu pabrik GE sudah tidak memproduksi lagi suku cadang generator penghasil arus DC sehingga dengan program ini akan mencegah praktek kanibalisasi pada lokomotif CC 201 apabila terjadi kerusakan. Selain itu PT Kereta Api Indonesia (Persero) memang memerlukan lokomotif baru untuk menggantikan armada lokomotif yang sudah tua. Sayangnya untuk membeli lokomotif gres, ketersediaan dana belum cukup.
Namun di sisi lain, ini adalah tantangan dan peluang bagi pabrik GE. Bila program ini berhasil maka GE bisa menawarkan program sejenis ke berbagai negara pengguna lokomotif sekelas CC 201 (U-18C). Akhirnya pada tanggal 04 juli 2003 Balai Yasa Pengok, Yogyakarta selesai melakukan sim salabim modifikasi lokomotif CC 201 03 menjadi lokomotif CC 204 01. Lokomotif sim salabim CC 204 batch pertama ini, ada 4 unit. Yaitu: lokomotif CC 204 01 dari lokomotif CC 201 03; lokomotif CC 204 02 (26 September 2003) dari lokomotif CC 201 11; lokomotif CC 204 03 (16 Oktober 2003) dari lokomotif CC 201 16; dan lokomotif CC 204 04 (30 Desember 2003) dari lokomotif CC 2001 37.
Setelah berdinas selama setahun dan dinilai performanya sangat memuaskan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memodifikasi lagi 3 unit lokomotif CC 201 menjadi CC 204. Ke-3 lokomotif tersebut adalah: lokomotif CC 201 32 menjadi lokomotif CC 204 06; dan lokomotif CC 201 12 menjadi lokomotif CC 204 07. Ketiga lokomotif tersebut mulai berdinas bulan Agustus dan September 2005.
Lokomotif CC 201 ini memang disulap menjadi lokomotif CC 204 yang canggih dengan sistem komputerisasi. Sistem komputer yang dipasang adalah GE Bright Star Sirius. Sistem ini dipasang untuk mengatur segala macam kendali secara terpusat. Lokomotif ini diperlengkapi pula dengan mesin GE 7FDL8 dengan turbochanger 2-fase (yang mirip mesin lokomotif CC 203).
Beda dengan lokomotif CC 201 hasil"metamorphosis" lokomotif BB 203 yang su;it dibedakan, maka lokomotif CC 204 hasil modifikasi sim salabim lokomotif CC 201 ini mudah diketahui. Lokomotif CC 204 asli alias gres bentuk mukanya adalah aerodinamis,
dengan hidung miring. Sementara CC 204 hasil modifikasi sim salabim hidungnya masih tetap menonjol sama dengan lokomotif CC 201. Namun sahabat railfan juga bisa dengan mudah menghafalkan nomor serinya. Yaitu: CC 204 01-07 adalah hasil modifikasi. dari ketujuh lokomotif hasil sim salabim ini dua lokomotif, yaitu CC 204 01 dan CC 204 03 belum dipasang GPS.
dengan hidung miring. Sementara CC 204 hasil modifikasi sim salabim hidungnya masih tetap menonjol sama dengan lokomotif CC 201. Namun sahabat railfan juga bisa dengan mudah menghafalkan nomor serinya. Yaitu: CC 204 01-07 adalah hasil modifikasi. dari ketujuh lokomotif hasil sim salabim ini dua lokomotif, yaitu CC 204 01 dan CC 204 03 belum dipasang GPS.